·
Penyebab Delirium adalah:
-
Pemaparan terhadap zat
beracun
-
Gangguan Struktural
-
Zat-zat kimia
(termasuk penghentian tiba-tiba penggunaan zat-zat psikoaktif)
-
Operasi
v
Kondisi Medis (Gangguan
pada metabolisme)
Gangguan pada metabolisme dapat
menyebabkan delirium. Gangguan pada metabolisme ini dapat berupa, hypothiroidism, hyperthiroidism, hypokalemia,
anoxia, hipoglikemia (kadar gula
rendah), ketidakseimbangan cairan atau elektrolit, dll.
Hypothiroidism (kelenjar gondok
mengurangi hormonn thyroid) membawa
perubahan pada kesediaan merespon secara emosional yang mirip dengan gejala
depresi. Sumber lain yang dapat menyebabkan delirium meliputi disfungsi pada pituitary gland (kelenjar di bawah
otak), pankreas, kelenjar adrenalin, dan kelenjar parathyroid. Jika ketidakseimbangan metabolisme tidak disadari,
otak dapat mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
v
Kondisi Medis
(penyakit)
o
peradangan sistem
urine
o
pneumonia atau radang paru-paru
o
demam dari peradangan
paru-paru oleh virus
o
penyakit liver
o
penyakit ginjal
o
penyakit paru-paru
o
gangguan pada sistem
kardiovaskular
o
peradangan pada otak
(luka pada otak)
o
kekurangan thiamine (vitamin B1)
o
kerusakan sistem saraf
pusat akibat penyakit Parkinson, Alzheimer, enseflitas virus (suatu jenis
infeksi otak)
o
gangguan serangan
kejang (epilepsi)
v
Pemaparan terhadap zat
beracun (racun / toksin)
Penyebab delirium yang paling sering
ditemui adalah overmedication
(terlalu banyak mendapat pengobatan). Penggunaan tricyclic, antidepressant,
dan antiparkinsonian dapat
menyebabkan munculnya keracunan anticholinergic
dan delirium tahap berikutnya. Selain itu, obat-obatan yang juga dapat
menyebabkan delirium antara lain:
-
anticonvulsants, digunakan untuk
pengobatan epilepsi
-
antihypertensive, digunakan untuk
pengobatan hipertensi
-
cardiac glycosides, seperti Dioxin,
digunakan untuk pengobatan gagal jantung
-
cimetidine, digunakan untuk mengurangi produksi stomach aciddisulfiram, yang digunakan untuk
pengobatan peminum alkohol
-
insulin, digunakan untuk pengobatan diabetes
-
opiates, digunakan untuk
pengobatan terhadap rasa sakit
-
phencyclidine (PCP), biasanya
digunakan sebagai anestesi, tapi kemudian dilarang beredar di pasaran sehingga
sekarang hanya diproduksi dan digunakan secara ilegal
-
salicylates, biasanya
ditemukan pada aspirin
-
steroids, kadang digunakan
untuk mencegah pemborosan otot pada pasien yang terbaring di tempat tidur atau
pada pasien yang tidak dapat bergerak
Memakan jamur tertentu yang beracun
juga dapat menyebabkan delirium.
v Gangguan Struktural
Beberapa gangguan struktural yang menjadi penyebab delirium meliputi
halangan pada pembuluh darah, subdural
hematoma, tumor otak. Ketiga penyebab tersebut, yang mana saja, dapat
menyebabkan kerusakan pada otak melalui kehilangan oksigen atau kerusakan
secara langsung dapat menyebabkan delirium. Beberapa pasien mengalami delirium
setelah menjalani operasi yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti,
efek dari anestesi, infeksi atau peradangan, atau ketidakseimbangan
metabolisme.
v Zat Kimia (termasuk
penghentian tiba-tiba penggunaan zat-zat psikoaktif)
Beberapa zat kimia lain yang dapat menyebabkan delirium, seperti karbon
monoksida, timah, mercury, atau
zat-zat kimia industri lainnya. Sebagaimana penggunaan obat-obatan tertentu
dapat menyebabkan delirium pada beberapa pasien, penurunan atau sifat penarikan
diri pada obat juga dapat menyebabkan delirium. Alkohol adalah yang paling
sering digunakan serta paling sering ditemui untuk jenis obat-obatan dengan
gejala penarikan diri yang dapat mencakup delirium. Serangan delirium pada
pengguna alkohol yang kronis, yang berjuang untuk menahan keinginan minumnya
dapat dimulai dengan penghentian minum dalam waktu tiga hari. Delirium tremens digunakan untuk mendeskripsikan bentuk delirium ini. Gejala
yang ditemukan pada jenis delirium ini sama dengan jenis delirium yang lainnya,
tapi pada delirium tremens terjadi
halusinasi pendengaran yang dapat diikuti dengan keadaan sekarat (15%).