Gangguan kognitif meliputi gangguan dalam pikiran atau ingatan yang menggambarkan
perubahan nyata dari tingkat fungsi individu yang sebelumnya (APA, 2000). Gangguan
kognitif (Cognitive
Disorder) disebabkan oleh kondisi fisik atau medis (misalnya, otak mengalami
kerusakan, mengalami gangguan karena penyakit, luka-luka, atau stroke), dan
penggunaan obat atau pemberhentian penggunaan obat-obatan secara tiba-tiba yang
mempengaruhi fungsi dari otak. Faktor psikologis di sini berperan sebagai
penentu dampak dari simtom-simtom yang melumpuhkan. Misalnya, bagaimana cara individu
akan mengatasi penurunan kemampuan kognitif dan fisiknya.
Gangguan kognitif terjadi apabila otak mengalami kerusakan atau mengalami
hendaya dalam kemampuannya untuk berfungsi akibat luka-luka, penyakit,
keterpaparan terhadap racun-racun, atau penggunaan atau penyalahgunaan
obat-obatan psikoaktif. Derajat dan lokasi kerusakan otak banyak menentukan
tingkat dan keparahan hendaya. Biasanya, semakin menyebar kerusakannya, semakin
besar dan semakin parah hendaya dalam fungsi. Lokasi kerusakan juga sangat
penting karena banyak struktur atau daerah otak yang menampilkan fungsi-fungsi
khusus. Misalnya, kerusakan pada lobus temporal dihubungkan dengan kerusakan
dalam ingatan dan perhatian, sedangkan kerusakan pada lobus oksipital mungkin
menghasilkan defisit visual-spasial, seperti hilangnya kemampuan untuk
mengenali waja.
¯ Tiga jenis utama gangguan kognitif (Cognitive
Disorder), yaitu:
·
Demensia
·
Delirium
·
Gangguan Amnestik