TRAVEL, EVENT, WEDDING, WISATA, SEWA, JUAL BELI. Bagi kita yang ingin melakukan kegiatan khususnya di bandung, maka kita harus sudah faham tentang apa yang mau kita lakukan terkait kegiatan di bandung itu. Memahami semua jenis kegiatan yang mau kita lakukan bisa menjadi sangat penting, agar kita tidak kebingungan saat melakukan kegatan itu.
Event Wedding OrganizerORGANIZER EVENT WEDDING
Jika kita tidak cukup faham tentang kegiatan yang mau kita lakukan di bandung lebih baik kita menggunakan jasa Event organizer bandung / Wedding Organizer bandung untuk menghandle seluruh kegiatan di bandung itu. Dengan dukungan dari event organizer, maka semua kegiatan bisa dibantu, mulai dari persiapan, pelaksanaan, bahkan sampai akhir event. Wedding juga begitu, di bandung acara wedding sangat butuh persiapan yang matang juga. Wedding organizer jadi dibutuhkan untuk itu.
Home » »

Somatization Disorder (Gangguan Somatisasi)


Somatization Disorder (Gangguan Somatisasi)


Gangguan dengan karakteristik sebagai karakteristik berbagai keluhan fisik
atau gejala somatik yang tidak dapat dijelaskan secara adekuat dengan menggunakan hasil pemeriksaan fisik maupun laboratorium.
Perbedaan antara gangguan somatisasi dengan gangguan somatoform lainnya adalah banyaknya keluhan dan banyaknya sistem tubuh yang terpengaruh. Kriteria DSM-IV-TR untuk Gangguan Somatisasi :
  • Terdapat riwayat banyak keluhan fisik selama beberapa tahun
  • Empat simtom rasa sakit, 2 gastrointestinal, 1 seksual, dan 1 pseudoneurologis
  • Simtom-simtom tidak disebabkan oleh kondisi medis atau berlebihan bila ditilik kondisi medis yang mungkin dialami orang yang bersangkutan
Keluhan somatik yang berulang dan banyak memerlukan perhatian medis, namun tidak memiliki sebab fisik yang jelas merupakan dasar gangguan somatisasi. Untuk memenuhi kriteria diagnostik, yang bersangkutan harus mengalami keempat hal di bawah ini:
  1. empat simtom rasa sakit di bagian yang berbeda (a.l., kepala, punggung, sendi);
  2. dua simtom gastrointestinal (a.l., diare, mual);
  3. satu simtom seksual selain rasa sakit (a.l., tidak berminat pada hubungan seksual, disfungsi erektil);
  4. satu simtom pseudoneurologis (a.l., seperti yang terjadi dalam gangguan konversi).
DSM-IV-TR mencatat bahwa simtom-simtom spesifik gangguan ini dapat bervariasi antar budaya. Terlebih lagi, gangguan tersebut dinilai lebih sering terjadi pada budaya yang tidak mendorong ekspresi emosi secara terbuka.
Gangguan somatisasi dan gangguan konversi memiliki banyak persamaan simtom, dan keduanya dapat ditegakkan pada pasien yang sama. Kunjungan ke dokter, kadangkala ke banyak dokter dalam waktu yang bersamaan, sering kali dilakukan, juga penggunaan obat-obatan. Perawatan di rumah sakit dan bahkan operasi menjadi hal umum. Masalah menstruasi dan hambatan seksual sering terjadi. Para pasien umumnya menyampaikan keluhan mereka secara istrionik dan berlebih-lebihan atau sebagai bagian riwayat kesehatan yang panjang dan enuh komplikasi. Banyak yang meyakini bahwa mereka telah mengalami sakit sepanjang hidup. Komorbiditas tinggi dengan gangguan anxietas, gangguan mood, penyalahgunaan zat, dan sejumlah gangguan kepribadian.
Gangguan somatisasi umumnya bermula pada masa dewasa awal. Walaupun mungkin tidak sestabil yang disebutkan dalam DSM karena dalam satu studi mutakhir hanya sepertiga dari pasien yang menderita gangguan somatisasi masih memenuhi kriteria diagnostik ketika diukur kembali 12 bulan kemudian.


  • Etiologi Gangguan Somatisasi
Pendapat mengatakan bahwa para pasien penderita gangguan somatisasi lebih sensitif terhadap sensasi fisik, memberikan perhatian berlebihan terhadap sensasi tersebut, atau menginterpretasikannya sebagai sesuatu yang membahayakan. Kemungkinan lain adalah mereka memiliki sensasi fisik yang lebih kuat dibanding orang lain. Sebuah pandangan perilaku mengenai gangguan somatisasi menyatakan bahwa berbagai macam rasa sakit dan nyeri, rasa tidak nyaman, dan disfungsi merupakan manifestasi kecemasan yang tidak realistis dalam sisitem-sistem tubuh. Sejalan dengan pemikiran bahwa terdapat faktor kecemasan yang tinggi, pasien penderita gangguan somatisasi memiliki level kortisol tinggi, suatu indikasi bahwa mereka berada di bawah tekanan. Mungkin ketegangan ekstrem yang dialami indiviu terpusat pada otot-otot perut, mengakibatkan rasa mual atau muntah. Bila keberfungsian normal terganggu, pola maladaptif akan menguat karena akan menghasilkan perhatian dan alasan untuk menghindari sesuatu

Artikel yang berhubungan: