Jadi sebelum kita mengambil kesimpulan tentang fenomena ini kita harus menilai dari semua sudut ilmu pengetahuan yaitu ilmu fisik dan ilmu batin ( psikologi )
Menurut saya dalam proses penggunaan mantra-mantra itu ada sesuatu yang belum difahami oleh kita atau sebagian orang
Proses pelet itu bukan proses gaib tapi proses yang bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan juga bisa diterima oleh nalar dan logika, Cuma ilmu pengetahuan umum kita belum nyampai situ jadi kesanya seperti gaib ( bukanya gaib itu sesuatu yang belum kita ketahui ..?? )
Orang jaman dulu dalam membaca Mantra-mantra pelet tidak hanya sekedar membaca saja langsung tercapai tujuanya, tapi ada syarat lain misalkan harus puasa dulu tidak tidur dll.
Tapi ingat tidak ada yang tidak mungkin dan semua bisa dijelaskan jika sudah tiba waktunya
Contoh mantra pelet
”jaran goyang”
Sun semata ajiku si jaran goyang
Tak goyang ing tengahe latar
Sinasihno jabang bayine (......................) marang jabang bayiku
Yen ora asih marang jabang bayiku edan-edan saking kersaning allah taalla...
Dari kalimat diatas kita bisa menyimpulkan itu adalah semacam do’a dalam bahasa jawa..
kata dan kalimatnya tersusun seperti deretan puisi yang dimantapkan dalam hati untuk satu tujuan di akhiri dengan do’a.
Ket:
(......................) = Nama sasaran mantra