I.
Genetika
Skizofrenia
dapat diturunkan secara genetik. Hal ini dikarenakan dalam satu keluarga
(secara langsung) akan memiliki beberapa gen yang sama dan gen ini akan dibawa
pada keturunannya, maka dari sisi genetika kemungkinan terjadinya skizofrenia.
Menurut penelitian, apabila saudara ayah-ibu menderita skizofrenia, maka anak
memiliki potensi sebesar 3% untuk mengidap skizofrenia. Apabila ada salah satu
saudara sekandung yang menderita, maka anak berpotensi menderita skizofrenia
sebesar 5%-10%. Skizofrenia bisa
menyerang laki-laki dan perempuan. Kebanyakan perempuan yang mengidap penyakit
ini adalah mereka yang berusia 20 hingga awal 30-an tahun. Sementara pada
kelompok jenis kelamin laki-laki lebih dini, yakni akhir usia remaja hingga
awal 20-an tahun.
II.
Predisposisi
·
Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak,
susunan saraf – saraf pusat dapat menimbulkan gangguan realita. Gejala yang
mungkin timbul adalah hambatan dalam belajar, berbicara, daya ingat dan muncul
perilaku menarik diri.
·
Psikologis
Sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi
gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan dalam
rentang hidup penderita.
·
Sosiobudaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan
orientasi realita seperti kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan,
bencana alam) dan kehidupan yang terisolasi disertai stress.
III.
Presipitasi
Secara umum penderita dengan gangguan
halusinasi timbul setelah adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, perasaan
tidak berguna dan tidak berdaya.